MANUSIA DAN TANGGUNG
JAWAB
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atas perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja. Seseorang mau bertanggung
jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya.
Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia hidup bermasyarakat yang artinya
manusia tidak boleh berbuat semaunya dengan manusia lain dan alam sekitarnya
agar tercipta keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara manusia dan
lingkungannya.
Tanggung
jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia
bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau
bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi
pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pemubat
ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula
yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si
pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik
dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila
dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat atau sebagai akibat
dari perbuatan pihak lain atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri,
atau pihak lain. Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama
manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu
dipelihara dengan baik.
Tanggung
jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk dari perubatannya, dan menyadari
pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk
memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia
itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain.
Untuk itu usaha dari manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan
alam. Tanggung jawab dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Beberapa jenis tanggung
jawab yaitu:
a. Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi.
b. Tanggung
jawab terhadap keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab atas anggota keluarga yang lain. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia adalah makhluk social yang
berarti manusia membutuhkan manusia lain. Sehingga manusia merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab seperti masyarakat lainnya agar dapat melangsungkan hidupnya
dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
d. Tanggung
jawab kepada bangsa atau Negara
Kenyataan bahwa setiap individu
merupakan warga Negara. Dalam bertindak, berpikir, berbuat, bertingkah laku
manusia tidak dapat semaunya sendiri atau dikatakan terikat oleh norma-norma
atau peraturan yang dibuat oleh Negara. Bila perbuatannya salah maka harus
bertanggung jawab kepada Negara.
e. Tanggung
jawab kepada Tuhan
Tuhan menciptakan manusia dibumi ini
melainkan untuk mengisi kehidupan dengan tanggung jawab langsung terhadap
Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang
telah dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Dengan
mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti manusia meninggalkan tanggung jawab
yang seharusnya dilakukan manusia terhadap penciptanya, bahkan untuk memenuhi
tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.
C. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud
dari tanggung jawab adalah pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat atau ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
Pengabdian pada hakekatnya adalah
tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi
kebutuhan , hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan. Dan itu merupakan tanggung jawabnya kepada Tuhan.
Pengabdian kepada agama atau kepada
Tuhan terasa menonjol seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.
Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun di lading Tuhan karena
kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalkan keluarganya dan
tidak akan berkeluarga. Sehingga hamper seluruh waktu, pikiran, tenaga maupun
kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan. Dalam agama yang tidak
membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu, oara biarawan ditempatkan
di daerah yang jauh dan terpencil. Semuanya dilakukan dengan semboyan tugas
suci.
Pengabdian kepada Negara dan bangsa yang
juga mencolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga
mercusuar di pulau terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari
masyarakat raai, sementara itu setiap hari tiupan angina kencang dari laut
tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam
mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat
dirasakan oleh pegawai negeri di kota tidak dapat dirasakan, mungkin
sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti tahunan. Anak-anak mereka sulit
berkembang sebagai mahluk sosial, dan terbatas untuk dapat mengembangkan diri
akibat terpencilnya tempat tinggalnya.
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian
itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian
yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai
tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan apabila kita membaca atau
mendengarkan khotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia
memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban.
Perbedaan antara pengertian pengabdian
dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada
pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian
mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat
juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan
dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan
sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya
pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut
pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
PENGALAMAN
:
Seperti yang telah kita
ketahui bahwa tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan perbuatannya yang
disengaja maupun tidak disengaja. Setiap manusia memiliki tanggung jawab
semenjak dilahirkan di dunia ini. Begitupun dengan saya yang juga memiliki
tanggung jawab karena saya seorang perempuan dan menjadi anak pertama dalam
keluarga saya. Sudah menjadi kewajiban saya untuk menjaga nama baik keluarga
saya. Saya menjauhkan diri dari segala tingkah laku dan perbuatan yang dapat
membahayakan kehidupan diri saya. Orang tua saya juga sering berpesan agar saya
menjaga diri dengan baik, apalagi sekarang saya jauh dari orang tua saya dan
berada di kota besar. Tentunya saya harus benar-benar menjaga diri. Menjauhkan diri
dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, memilih teman dalam bergaul, dan
lain-lain.
Selain itu saya juga
ingin membuat bangga kedua orang tua saya dengan prestasi yang saya raih di
kemudian hari. Walaupun saya pernah melakukan hal yang kurang baik, yaitu memakai
uang spp sekolah saya untuk kepentingan diri saya sendiri. Pada saat itu saya
tidak memikirkan bagaimana orang tua saya mendapatkan uang itu, susahnya
mendapat uang saya tidak hiraukan pada saat itu. Saat itu saya hanya ingin
jajan saja. Tapi akhirnya uang yang seharusnya saya bayarkan ke sekolah saya,
saya pakai. Itu bukanlah hal yang mudah untuk memberitahukan orang tua saya. Tapi
akhirnya saya mengakuinya kalau saya memakai uang tersebut untuk saya
pergunakan. Saya merasa sangat bertanggung jawab, orang tua saya sudah bersusah
payah bekerja untuk membiayai sekolah, tapi saya malah mempergunakannya. Karena
saya memakai uang spp untuk jajan, saya meminta maaf kepada orang tua saya,
saya sangat menyesal kepada mereka. Akhirnya mereka memaafkan saya, walaupun
dalam hati saya masih sangat menyesal melakukan hal tersebut.
Dari kecil saya
diajarkan oleh orang tua saya untuk beribadah kepada Allah SWT. Menaati segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Saya mengerti bahwa itu bentuk dari
tanggung jawab kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah meciptakan kita. Alhamdulillah
saya selalu menaati aturan agama. Walaupun tidak jarang saya lali beribadah
kepada-Nya. Setiap kali saya tidak sholat saya teringat akan siksa kubur yang
sangat pedih untuk hamba yang tidak melakukan sholat sengaja maupun tidak
disengaja. Siksaan itu merupakan siksaan neraka yang pedih. Untuk siksaan tiap
meninggalkan sholat itu berbeda. Antara siksaan meninggalkan sholat satu dan
yang lainnya berbeda-beda. Tapi pada umumnya siksaan itu ialah di himpit dalam
kubur, api akan membakar tubuhnya setiap saat, dan akan dipukul oleh ular yang
diutus oleh Allah SWT setiap saat.
No comments:
Post a Comment