Monday, 13 March 2017

ASAS-ASAS LINGKUNGAN


 
Asas ialah penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menguraikan fenomena (gejala) dan situasi yang lebih spesifik. Beberapa asas sebenarnya telah dikemukakan, namun demikian tidak ada buruknya jika dikemukakan lagi bersama-sama dengan asas-asas lain yang belum diketahui maksudnya agar diketahui gambaran secara sistematis dan menyeluruh. Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya. Berikut merupakan 14 asas-asas lingkungan beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Asas 1
“Semua energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.”
Ada kesamaan antara asas pertama ilmu lingkungan dengan hukum kekekalan energi. Bahan-bahan organik yang terkandung dalam tubuh jasad-jasad dan makhluk hidup mengalami proses yang mengubahnya menjadi energi untuk tumbuh, berkembang biak, menjalankan proses metabolisme dan energi yang terbuang yang berarti tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup, tetapi tidak hilang dari alam.
Contoh: Sinar matahari menjadi sumber energi dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan energi pada tumbuhan.


Asas 2
“Tidak ada sistem perubahan energi yang efisien.”
Asas ini merupakan hukum thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input energi ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian yang dapat dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau ekosistem lain.
Contoh:  Pemanfaatan limbah domestik (sampah organik) untuk pupuk.

Asas 3
“Materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.”
Yang dimaksud oleh sumber alam adalah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan pengubahan energi.
Contoh: Keanekaragaman juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies maka semakin terjamin keamanannya dari bahaya kekurangan sumber makanannya

Asas 4
“Kenaikan pengadaan sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi, pemakaian energi, produksi benda-benda, penggunaan air, sampah dan sebagainya yang sifatnya serupa dengan sifat hukum-tumbuh.”
Contoh: Pemanfaatan radiasi nuklir untuk memperoleh bibit tanaman unggul dan kepadatan populasi manusia dalam suatu wilayah perkotaan.

Asas 5
“Ada sumber alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah penyediaannya, tetapi ada juga yang tidak merangsang.”
Contoh: Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendaya-gunaan.

Asas 6
“Jasad hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil mengalahkan saingannya.”
Contoh: Burung Elang dalam upaya kelangsungan kehidupanya beradaptasi dengan indera pengheliatan yang tajam serta kemampuan terbang tinggi mampu menempatkan sarangnya jauh dari hewan predator lain.

Asas 7
“Keanekaragaman suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki keteraturan tatanan yang makin tinggi.”
Contoh: Keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan  melahirkan keanekaragaman spesien yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman penyebaran kesatuan populasi.

Asas 8
“Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.”
Tiap species memiliki nicia (niche= keadaan lingkungan yang khas) tertentu. Atau dengan kata lain masing-masing species mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam. Dengan demikian species tersebut dapat hidup berdampingan dengan species lain tanpa persaingan. Hal ini akan terjadi kalau species tersebut masuk dalam satu kelompok taksonomi (species yang berasal dari satu nenek moyang).
Contoh: Burung dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah.

Asas 9
“Keanekaragaman komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.”
Contoh: Spesies bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas tumbuhan yang berlapis-lapis.

Asas 10
“Dalam perjalanan waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan produktivitas (P) pada lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot.”
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas yang mengatakan bahwa kemantapan keanekargaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramalkan dan juga merupakan kelanjutan dari asas yang berbunyi efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
Contoh: Apabila suatu masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada penurunan harga energi per unit produksi kotor nasional (gross national product), tetapi pada waktu yang sama produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energi per orang.

Asas 11
“Sistem yang sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).”
Contoh: Populasi babi hutan, kera dan sebagainya yang bertempat tinggal di hutan akan memanfaatkan sumber alam dari ekosistem yang masih muda yang berada di dekat hutan. Ekosistem yang muda itu ialah tanah ladang yang baru dibuka dan ditanami dengan padi atau jagung.

Asas 12
“Kemampuan adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan.”
Contoh: Adaptasi secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak di daerah tropika yang kaya keaneragaman.

Asas 13
“Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.”
Jumlah species dan varietas pada rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang masuk melalui ekosistem meningkat.
Contoh: Jumlah spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasioleh manusia dan menyebabkan semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu ilmu untuk menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik

Asas 14
“Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.”
Asas ke-14 sebenarnya adalah kebalikan dari asas ke-13. Bunyi dari asas ke-14 dapat dirumuskan sebagai berikut: keanekaragaman pada rantai makanan dalam suatu ekosistem yang belum mantap akan mendatangkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Contoh: Burung elang sangat tergantung pada tikus tanah sebagai sumber makanan utama, dan tikus tanah sangat bergantung pada spesies tumbuhan, tumbuhan tersebut tergantung pada jenis tanah tertentu untuk hidupnya.


Sumber: http://agustinamohamad.blogspot.co.id/2015/01/asas-asas-lingkungan-dan-contoh-dalam.html

No comments:

Post a Comment