Asas ialah penyamarataan kesimpulan
secara umum, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menguraikan fenomena
(gejala) dan situasi yang lebih spesifik. Beberapa asas sebenarnya telah
dikemukakan, namun demikian tidak ada buruknya jika dikemukakan lagi
bersama-sama dengan asas-asas lain yang belum diketahui maksudnya agar
diketahui gambaran secara sistematis dan menyeluruh. Ilmu
Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain
dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat
dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu
yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara
jasad hidup dengan lingkungannya. Berikut merupakan 14 asas-asas
lingkungan beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Asas 1
“Semua
energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau
diciptakan.”
Ada kesamaan antara asas pertama
ilmu lingkungan dengan hukum kekekalan energi. Bahan-bahan organik yang
terkandung dalam tubuh jasad-jasad dan makhluk hidup mengalami proses yang
mengubahnya menjadi energi untuk tumbuh, berkembang biak, menjalankan proses
metabolisme dan energi yang terbuang yang berarti tidak dapat dimanfaatkan
kembali oleh makhluk hidup, tetapi tidak hilang dari alam.
Contoh: Sinar matahari
menjadi sumber energi dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan
energi pada tumbuhan.
Asas 2
“Tidak ada
sistem perubahan energi yang efisien.”
Asas ini merupakan hukum
thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input energi
ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian yang dapat
dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau ekosistem lain.
Contoh: Pemanfaatan limbah domestik (sampah
organik) untuk pupuk.
Asas 3
“Materi,
energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.”
Yang dimaksud oleh sumber alam
adalah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan
pengubahan energi.
Contoh: Keanekaragaman
juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies
maka semakin terjamin keamanannya dari bahaya kekurangan sumber makanannya
Asas 4
“Kenaikan
pengadaan sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi, pemakaian energi,
produksi benda-benda, penggunaan air, sampah dan sebagainya yang sifatnya
serupa dengan sifat hukum-tumbuh.”
Contoh: Pemanfaatan
radiasi nuklir untuk memperoleh bibit tanaman unggul dan kepadatan populasi
manusia dalam suatu wilayah perkotaan.
Asas 5
“Ada sumber
alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah penyediaannya, tetapi ada
juga yang tidak merangsang.”
Contoh: Suatu jenis
hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis
tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya
kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber alam
(makanan) merangsang kenaikan pendaya-gunaan.
Asas 6
“Jasad hidup
yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil
mengalahkan saingannya.”
Contoh: Burung Elang
dalam upaya kelangsungan kehidupanya beradaptasi dengan indera pengheliatan yang tajam serta kemampuan terbang tinggi mampu menempatkan sarangnya jauh dari hewan
predator lain.
Asas 7
“Keanekaragaman
suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki keteraturan
tatanan yang makin tinggi.”
Contoh: Keadaan
iklim yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan melahirkan keanekaragaman spesien yang tinggi,
tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman penyebaran kesatuan populasi.
Asas 8
“Kejenuhan
atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada
nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.”
Tiap species memiliki nicia (niche= keadaan lingkungan yang khas)
tertentu. Atau dengan kata lain masing-masing species mempunyai keperluan dan
fungsi yang berbeda di alam. Dengan demikian species tersebut dapat hidup
berdampingan dengan species lain tanpa persaingan. Hal ini akan terjadi kalau
species tersebut masuk dalam satu kelompok taksonomi (species yang berasal dari
satu nenek moyang).
Contoh: Burung dapat
hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang
beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah.
Asas 9
“Keanekaragaman
komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan
produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan
meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.”
Contoh: Spesies
bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas tumbuhan yang
berlapis-lapis.
Asas 10
“Dalam perjalanan
waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan produktivitas (P) pada
lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot.”
Asas ini merupakan kelanjutan dari
asas yang mengatakan bahwa kemantapan keanekargaman suatu komunitas lebih tinggi
di alam lingkungan yang mudah diramalkan dan juga merupakan kelanjutan dari
asas yang berbunyi efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya
kompleksitas komunitas.
Contoh: Apabila
suatu masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada
penurunan harga energi per unit produksi kotor nasional (gross national
product), tetapi pada waktu yang sama produksi kotor nasional per kapita naik
dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energi per orang.
Asas 11
“Sistem yang
sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum
dewasa).”
Contoh: Populasi
babi hutan, kera dan sebagainya yang bertempat tinggal di hutan akan memanfaatkan
sumber alam dari ekosistem yang masih muda yang berada di dekat hutan.
Ekosistem yang muda itu ialah tanah ladang yang baru dibuka dan ditanami dengan
padi atau jagung.
Asas 12
“Kemampuan
adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu
lingkungan.”
Contoh: Adaptasi
secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak di daerah tropika
yang kaya keaneragaman.
Asas 13
“Lingkungan
fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap,
yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.”
Jumlah species dan varietas pada
rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang masuk melalui
ekosistem meningkat.
Contoh: Jumlah
spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasioleh manusia dan menyebabkan
semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu
ilmu untuk menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik
Asas 14
“Derajat
pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi
itu sebelumnya.”
Asas ke-14 sebenarnya adalah kebalikan dari asas
ke-13. Bunyi dari asas ke-14 dapat dirumuskan sebagai berikut: keanekaragaman
pada rantai makanan dalam suatu ekosistem yang belum mantap akan mendatangkan
derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Contoh: Burung elang
sangat tergantung pada tikus tanah sebagai sumber makanan utama, dan tikus
tanah sangat bergantung pada spesies tumbuhan, tumbuhan tersebut tergantung
pada jenis tanah tertentu untuk hidupnya.
Sumber: http://agustinamohamad.blogspot.co.id/2015/01/asas-asas-lingkungan-dan-contoh-dalam.html
No comments:
Post a Comment